Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Review dan Sinopsis Film The Pursuit of Happyness (2006)

Review dan Sinopsis Film The Pursuit of Happyness (2006).jpg

Trailer

Gambar

Informasi & Review

Spoiler Alert!

Sebelumnya, apa ada yang sadar kalau ada kesalahan ejaan di judulnya? Harusnya "Happiness" bukan "Hapyness", tapi ternyata itu disengaja loh. Saya juga awalnya tidak tahu, saya baru tahu ketika membaca salah satu review film ini di Google.

"The Pursuit of Happyness" adalah film yang disutradarai oleh Gabriele Muccino dengan naskah yang ditulis Steven Conrad. Film ini dirilis pada 15 Desember 2006. Untuk jajaran pemainnya ada aktor sekaliber Will Smith dan anaknya Jaden Smith, di film ini mereka juga memerankan karakter ayah dan anak. Kalian tahu Jaden Smith? ituloh yang jadi Dre Parker di film "The Karate Kid", ternyata sejak kecil kualitas aktingnya sudah bagus banget. Sebagai pelengkap ada Thandie Newton, Brian Howe, James Karen dan lain-lain.

Tahu gak kalau ternyata film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang pialang saham sukses asal Amerika Serikat, Chris Gardner. Berawal dari buku autobiografinya yang juga berjudul sama, akhirnya kisah hidupnya di angkat menjadi film.

Film ini menceritakan Chris Gardner (Will Smith) pada tahun 1981 yang sudah memiliki istri yaitu Linda (Thandie Newton) dan seorang anak bernama Christopher (Jaden Smith). Chris menginvestasikan semua tabungannya untuk membeli alat scanner tulang yang rencananya akan ia tawarkan kembali ke rumah sakit. Ia pun mencoba menawarkan alat tersebut dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya tapi hasilnya nihil, ia gagal mendapat keuntungan.

Ditengah kegagalannya itu sang istri memutuskan pergi ke saudaranya di New York karena sudah tidak kuat hidup dalam kemiskinan. Sang istri sudah tidak kuat karena ia malah yang seperti menjadi tulang punggung keluarga bekerja lebih untuk membiayai kehidupan keluarganya. Awalnya Christopher hendak dibawa tapi Chris bersikeras kepada Linda agar membiarkan Christopher dibiarkan tinggal dengan dirinya. Itu karena dulu Chris saat kecil tidak pernah mengenal ayahnya, ia tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama.

Chris memutuskan mengikuti pelatihan menjadi pialang saham di perusahaan Dean Witter Reynolds. Dimasa magangnya itulah ia benar-benar terpuruk, dengan tak diberikan gaji dari pelatihan tersebut membuat Chris benar-benar melarat sampai tak punya tempat tinggal.

Ending film ini sudah pasti bahagia, karena dikehidupan nyata Chris Gardner berhasil menjadi seorang pialang saham sukses bahkan mendirikan perusahaan sekuritasnya sendiri, Gardner Rich & Co.

Yang namanya film biografi pasti daya tariknya dari kisahnya yang inspiratif, gak mungkin diangkat menjadi sebuah film kalau perjalanan orang tersebut tidak luar biasa.

"The Pursuit of Happyness" adalah sebuah film yang mencoba menonjolkan perjuangan hidup penuh inspirasi dari seorang Chris Gardner. Keunggulan film ini tentu saja kesan yang kita dapat setelah menonton filmnya. Film ini mencoba menyampaikan bagaimana caranya menghadapi kehidupan yang keras dan saat kenyataan tak sesuai harapan.

Jangan pernah menyalahkan situasi ketika tertimpa masalah. Salah satu pelajaran yang saya dapat setelah menonton film ini. Chris tertimpa banyak masalah dari mulai ditinggal istri, usahanya gagal, dan tidak punya tempat tinggal tapi ia tidak pernah mencari alibi untuk semua kesengsaraannya. Daripada mengeluh ia tetap tabah sembari terus berusaha mengikuti pelatihan pialang saham dan berharap agar ia menjadi yang terpilih untuk jadi karyawan tetap.

Ada satu dialog menarik yang disampaikan si kecil Christopher, mungkin dialog ini tak terlalu berpengaruh pada alur film tapi setelah saya telaah lagi justru kata-kata yang disampaikan Christopher lah yang menjadi inti pesan film ini.

"There was a man who was drowning, and a boat came, and the man on the boat said “Do you need help?” and the man said “God will save me”. Then another boat came and he tried to help him, but he said “God will save me”, then he drowned and went to Heaven. Then the man told God, “God why didn’t you save me?” and God said “I sent you two boats, you dummy!”

"Ada seseorang yang sedang tenggelam, dan sebuah kapal datang, dan orang yang ada di kapal berkata "Apakah kau membutuhkan bantuan?" dan orang itu berkata "Tuhan akan menolongku". Lalu, datang lagi kapal lainnya dan mencoba menolongnya tapi ia bilang "Tuhan akan menolongku", lalu dia tenggelam dan masuk ke surga. Lalu dia berkata kepada tuhan "Tuhan kenapa kau tidak menolongku?" dan tuhan berkata "Aku mengirimkanmu dua kapal, bodoh!"

Jangan terlalu dipermasalahkan hasil translate-nya. Intinya kalian pasti sudah paham kalimat diatas.

Kadang kita tidak sadar kalau Tuhan sebenarnya sudah mengirimkan pertolongannya. Pandangan kita terlalu sempit sehingga kita malah mengabaikan pertolongan dari Tuhan atau kita terlalu berharap pada keajaiban. Padahal formula kesuksesan itu 50% campur tangan Tuhan 50% usaha kita sendiri. Tuhan hanya akan membukakan jalan selebihnya kita yang harus melangkahkan kaki seperti apa yang terjadi pada Chris Gardner. Tuhan sudah memperlihatkan padanya sebuah pekerjaan yang menjanjikan yaitu sebagai pialang saham, tentu saja kedepannya terserah keputusan Chris sendiri. Apakah berani mencoba meraihnya ataukah hanya menjadikannya angan-angan belaka. Disini Chris berani mengambil keputusan untuk mencobanya menggapainya dan kembali lagi bukan dengan cara yang mudah.

Pesan dari film ini sangatlah banyak dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

"The Pursuit of Happyness" adalah film perjuangan hidup tapi ini bukanlah film lebay dan bukan film yang menjual air mata sebagai sajian utama. Ini adalah film motivasi bukan film yang tujuannya membuat kita menangis dengan suguhan kejamnya hidup, tak banyak adegan mengeluarkan air mata di film ini. Tapi, sekalinya ada pasti penonton langsung baper, termasuk saya. Salah satu adegan yang paling mengiris hati adalah ketika Chris dan putranya harus tidur di toilet karena tidak punya tempat tinggal. Di adegan itulah Chris menangis dan tanpa terasa air mata saya juga hampir jatuh. Saya memang sangat sensitif dengan film tentang perjuangan hidup, kekeluargaan, atau persahabatan. Kalau soal film cinta saya kurang peka, film "The Fault in Our Stars" saja yang orang-orang bilang sebagai film cinta mengharukan bagi saya biasa-biasa saja bahkan saya malah mengantuk tapi silakan beri saya film tentang persahabatan atau keluarga maka saya akan tiba-tiba menjadi cowok tercengeng sedunia.

Dari kualitas aktingnya mungkin tak perlu diperdebatkan lagi. Will Smith menjadi jaminan mutu kualitas akting di film ini kelas wahid dan jangan lupakan si kecil Jaden Smith yang benar-benar amazing. Like father like son!

Keunggulan lainnya dari film ini adalah ceritanya yang tidak membosankan. Dari awal sampai akhir bisa membuat kita tak memalingkan pandangan dari layar.

"The Pursuit of Happyness" adalah film yang memiliki banyak pesan positif yang bisa memotivasi, itu menjadi keunggulannya. Dari segi akting film ini juga memuaskan.

Keywords: Review & Ulasan Sinopsis Alur Cerita Film The Pursuit of Happyness (2006), Informasi Lengkap, Daftar Pemain Kru, Fakta Unik, Trivia, Penghargaan, Full Movie Download Subtitle Bahasa Indonesia, Bluray, Mp4, Mkv, Avi, DVDRip, HD, IMDb, Wikipedia, Rotten Tomatoes, Review, Ulasan, Rating, Nilai, Plot, Sub Indo, Nonton Online Streaming, Trailer, LK21, Pahe, HBO Max Go, Netflix, Disney Plus Hotstar

Posting Komentar untuk "Review dan Sinopsis Film The Pursuit of Happyness (2006)"